Linea

Kalau sedang boring di kelas, awalnya nulis inisial (sebisa mungkin ga terdeteksi, pun oleh seorang psikolog!), Kalau sudah semakin bosen, maka gambar-gambar ga jelas (macam gambar kelamin, tapi juga ga terdeteksi, pun oleh seorang malaikat, malaikat kan innocent!!!). Kalau sudah di titik nol, maunya tidur (tapi masih harus beretika, ga boleh ketahuan sama dosennya). Jadinya kegiatan akhir hanya bisa bengong sambil mimpi dengan sengaja (kadang sampai senyam-senyum sendiri, macam idiot), sembari dengerin kata-kata dosen, (tapi yang ga ada hubungannya dengan mata kuliah tersebut). Selama awal kuliah smt II ini ada beberapa kutipan dari dosen gue, nih yang gue catet, tiga diantaranya: “Tuhan itu nggak pernah menghukum manusia,cuma kamu yang ga pernah dapat hadiahnya (surga)” – generalisasi seperempat logis dosen metpen antara tuhan, dosen, hukuman dan tugas "Psikologi itu harus empiris, bukan agama yang dasarnya iman, bukan filsafat yang basisnya logika” – kata-kata...

kata teman emak gue: "kepala sekolah itu masa kerjanya empat tahun, kalau berprestasi bisa nambah empat tahun lagi, kalau nyogok bupati bisa jadi duabelas tahun" Pertanyaan gue: kalau sudah menjabat selama 12 tahun lebih dan bekerja di sekolah yg akreditasinya sama bahkan angkanya lebih tinggi, lalu apa namaya? Bukan lagi nyogok bupati kan pak? #Bukan nyindir, hanya taruh Respect sama legenda kita (12 years, and still counting)