Linea

Buka foto keluarga (karena kangen berat) eh, nemu foto ini Mas Iwan- Brill-Mas Ade Ini foto sekitar 17 tahun yang lalu. Mungkin kalo waktu itu gue mati langsung, gue masuk surga kali ya (jika ada surga). Tapi faktanya, gue tumbuh hingga hampir 18 tahun dan dosa gue seakan buanyaaak buangets. ibarat paket, itu adl paket unlimited dan udah over bandwidth. Terus dipikiran gue sebuah bayangan melintas, kalo kita bertiga menghadap kakek kita bersama mungkin dia berkata, “Ade, selamat menempuh hidup baru ya, sukses semoga langgeng sama pasangannya, damai dan punya anak yang berbakti === Iwan, selamat gelar sarjananya ya, sukses buat kerjanya, rejekinya lancar ga ada halangan, sukses pokoknya kaya bapakmu ==== Bril, selamat jadi bajingan, jangan lama-lama hidup di dunia ya, semoga cepet mati kasian tuhan, nanti capek nanyain semua dosamu yang terlalu banyak” Ya itu mungkin khayalanku saja, tapi sungguh saya pengen dapat ucapan kaya gini “Bril, selamat ya udah masuk UI, kam...

Ada kalanya seorang lelaki terinspirasi oleh wanita. Sebut saja Brilli Rachmawan (seorang mahasiswa tingkat 1) mengalami hal serupa. Dia terinspirasi penuh oleh seseorang wanita yang dinilainya patut untuk menjadi contoh. Siapakah wanita yang dia maksud? Ketika saya menanyakan kepada sang narasumber (brilli) dengan pertanyaan tersebut maka menjawablah dia dengan jawaban “yang jelas saat ini dia bukanlah presiden atau motivator, tapi tunggu saja”. Jawaban tersebut menimbulkan pertanyaan penguat dari saya untuk mengajukan pertanyaan tambahan dan jawaban dari pertanyaan tersebut dijawab dengan cukup jelas, namun yang bersangkutan masih merahasiakan beberapa informasi yang dianggapnya masih rahasia, berikut kutipan perbincangan antara saya dengan brilli Keterangan B=brilly; D=Djibrill (saya) D: Lalu yang kamu maksud siapa? B: Eeee eee mahasiswa, mahasiswa eee psiko….psikologi (menunjukkan perasaan takut ketika diwawancarai dan merasa tidak siap) D: Mahasis...