Posts

Halo lagii

Halo, ceritanya aku lagi nyobain keyboard baru buat ngetik nih. Iya, yang ini tak cobain beneran karena aku sadar kemampuan aku menggunakan keyboard masih lumayan lah ya, walaupun karya terbesarku menggunakan keyboard sejauh ini ya masih skripsi, yang mana udah empat tahun yang lalu. Tapi ini beda cerita ketika aku punya s-pen baru. Gak bakal aku cobain sampai eksplore jauh-jauh. Udah tuh gak bakal jadi apa-apa karena kemampuan menulis dan melukisku jauh dibawah rata-rata manusia. Terakhir aku menulis panjang ya ketika diklat orientasi, kurang lebih sekitar tiga tahun yang lalu. Setelah itu, praktis hidupku tinggal rutinitas, pagi nunggu sore. Duduk-duduk di kantor, sesekali di warkop. Dan yang namanya pulpen tuh bisa bertahan hingga satu semester, kecuali ilang diambil orang se kantor. Lebih sering kecualinya btw.  Hari ini, ada berita apa hari ini? Covid tembus 1 juta, bansos ayam hidup, jokowi di vaksin, dan banyak lagi seputar corona yang sebaiknya kamu tahu. Ah tapi gak usa...

Penutup

kupikir, aku tidak akan menulis lagi disini. tulisan jahat, picik, iri, dengki tidak akan juga kuhapus pikiran dan kisah lamaku ini, biar parkinson tau dalam duniaku, dunia asing, dunia yang beda aku takut kalian salah tafsir miris, lalu marah lalu berontak karena sudut pandangku tak sama pimpinan, aku takut jadi aneh takut tersesat di dunia yang salah padahal, di dahna ini bersuara keraspun mustahil terdengar tapi, ku mau tetap bercerita bukan di pelepah kurma, manusia saja kan kupilih pilih telinga dan hati dengan teliti biar gak salah ekspektasi sekali lagi, narasiku berbeda memaknaipun beda empati, mana ada setelah doktrin mana ada setelah kkn keluar, jangan keluar inget, sudah dewasa oeni, 24 tahun saat di asingkan

Hati Hati di Jalanan

Jadi kemaren lusa gw mau cari makan yg agak jauhan biar gak bosan. Eh tbtb di tengah jalan motornya mogok. Singkat cerita, rantainya lepas. Krn emang rantainya kering kan, udah gitu motorna blm pernah di-service sejak w mutasi ke Luwu Timur. Kalau cuma lepas sih gampang benerinnya. Yg ini rantainya nyangkut, susah banget ngembaliin ke posisi semula. Gw coba tarik2, goyang2, loncat2, tetep aja terlilit itu rantai. Dalam pikiran, gw panik juga, krn hari sudah mulai gelap. Dan kota ini sepi nan sunyi. Gak seperti kota2 lain yg lo bisa markir motor rusak di kampus, mall, stasiun, atau rumah sakit. Ndak ada begituan disini. Ingin minta tolong, tapi siapa yg bakal gw mintain tolong coba. Temen kerja (sepertinya) pada pulang semua, masih liburan kan ini. Trs gw gak punya cukup kenalan di pelosok sini, karena gaya hidup gw setengah alien yg mengisolasi diri (yaiyalah gw mainnya game analog, disini masih pada maen domino). Sempat kepikiran minta tolong mobil patroli juga sih. Tapi ujung2nya ...

Bukan Jalang

Lain ladang lain belalang, lain lubuk lain ikannya, lain kantor lain pula skandalnya. Kurang lebih begitulah kita mengibaratkan. Sebab dimana bumi dipijak, ya disitulah kita temui skandal. Memang, skandal itu bervariasi, bergantung pada dimana kita berpijak. Wkwk omong opo to bril?  Ya, peribahasa diatas memang benar adanya. Hal ini saya sadari ketika hidup di alam lain. Sejak Juli 2017 lalu, saya mulai menapaki tanah-tanah Celebes. Utamanya di daerah Sulawesi Selatan. Beruntung detik ini saya berada di Palopo, dimana belalang belalang disini masih satu genus dengan saya. Skandal-skandalnya juga masih mirip.  Kilas balik sejenak, sebelum Juli 2017 saya hidup di daerah dengan iklim pendidikan yang kental. Orang tua saya pendidik, lalu saya sekolah di tempat yang bermoral pula. Teman-teman saya sudah otomatis adalah orang-orang peka, baik, atau seenggaknya cerdas deh. Kalau ada isu-isu dikit langsung pasang lilin, pasang spanduk, pasang display picture, publikasi hingga...

Swara Syaiton: (3) Yang Terus Diuji

Hari ini saya belajar bahwa, salah satu cara manager HRD (cewek) mengurangi gosip-gosip kantor, terutama kasus skandal dirinya adalah dengan merekrut staf laki-laki. Sesungguhnya laki-laki bukanlah maha gosip. ~ Syaiton, 20 Juni 2017 Ramadhan kali ini, jauh lebih menyenangkan dibanding sebelum-sebelumnya. Walaupun ujiannya masih tetap sama lamanya, imsyak-maghrib, tapi sekarang semua berasa lebih cepat. Bukan karena imanku yang naik, tapi karena pekerjaanku yang bertambah. FYI, aku sekarang bekerja hingga pukul 16.30. Sekitar sejam hingga waktu mokah. Di kantor, di luar bulan ramadhan pekerjaanku adalah membantu orang, sedangkan pas ramadhan adalah menjatuhkan orang. Beneran. Kalau bulan-bulan regular nih, keseharianku adalah mengantar orang training, menemani, menyediakan makanan, dan memastikan bahwa training berjalan sebagaimana mestinya. Intinya aku membantu agar orang-orang dapat tumbuh secara berkesinambungan. Kurang baik mana lagi coba? Adapun di bulan ramadhan, k...

Go, Get Fire!

Image
Sb: play.google.com Inilah game terbaik selama 1 bulan terakhir, versi pribadi tentu. Mengacu pada pengalaman pribadi yang 2 kali gagal kerja pasca panggilan interview.  Curhat sejenak, perjalanan karir dan kerjaan gue tidak begitu mulus. Kebanyakan orang juga demikian, gue rasa. Gue pernah keceplosan bilang "kadang gue kurang proaktif ketika gaada motivasi" disalah satu wawancara kerja. Seketika langsung dapat ceramah, dapat motivasi dari interviewer, dapat penolakan secara halus dan langsung dapat kesimpulan bahwa gue ga boleh bicara demikian lagi di wawancara kerja berikutnya. Padahal sebelumnya interviewer terlihat sangat bersahabat. Oiya, gue juga udah tau masalah proaktif ini karena kuliah di psikologi dan baca bukunya Stephen Covey. Tapi interviewer benar-benar membuat gue nyaman, terbuka, dan ga kepikiran buat boong. Bulus emang. Lanjut ke game nya aja ya.  Disaat game-game lain memfasilitasi fantasi penggunanya karena gagal memenuhi hasrat di dunia nya...

Swara Syaiton: (2) Yang Menghambat

Tulisan ini lanjutan dari tulisan sebelumnya dua tahun lalu, bisa dibaca   disini   dulu: ... Disaat teman-teman sedang merayakan bulan Ramadhan, baginda sekaligus memberikan berbagai kenikmatan pada mereka. Ada yang diberi takjil, diberi mudik gratis, hingga diberikan gelar. Teman-temanku kebanyakan diberikan gelar S.Psi. Mereka berhasil melalui perjuangan yang cukup panjang hingga akhirnya berujung pada kebahagiaan, kecuali orang-orang yang imannya sirna. Mereka justru diberikan hambatan. Aku merupakan salah seorang yang imannya sirna. Oleh sebab itu aku tidak diberikan gelar pada kesempatan ini. Aku justru diberikan ujian penghambat kesuksesan. Ya mau gimana lagi, lha wong skripsi aja masih 3 halaman. Halaman depan, halaman judul dan halaman kosong. Buku biru masih hampa. Gimana mau sukses. Tapi bagaimanapun, ini bukan kehendak sini. Sudah berusaha sekuat tenaga, tapi ya selalu ada hambatannya. Menurutku nih ya, salah satu hambatannya beras...