FOTO YB


Telat untuk ngepost nih foto. Foto ini memang biasa, cuma bedanya foto ini yang dipakai buat buku tahunan angkatan 50 Smansa WSB. Yang ada dalam foto ini, seperti tertera dalam nama Prabaswara – Mutiara dan Brillian. Kami bertiga tidak memiliki hubungan batin yang kuat, tapi nyatanya kita adalah teman sekelas yang selama 2 tahun berturut-turut bersama bertahan dari siksaan wali kelas yang “baik” serta terror keras materi IPA yang tidak memungkinkan bagi kta bertiga untuk survive. Kami bertiga juga tidak memiliki tujuan hidup yang sama, tapi uniknya kami semua adalah penghianat bagi guru-guru IPA kami, terbukti Praba milih ke jurusan Managemen, Lia diterima di Pendidikan Bahasa Inggris UNY, dan Brilli terdampar di Psikologi. Ga ada kan yang nyentuh FISIKA, KIMIA dan BIOLOGI?

Terus kenapa kalian foto bareng bertiga? Ceritanya begini, awalnya waktu pembuatan YB ini, cowok dan cewek mau dipisahkan, maksudnya cowok dengan cowok dst. Tapi, melihat situasinya bahwa kelas kami ada semacam kesenjangan ke-koplakan sehingga tidak asik dan tidak menyatakan adanya persatuan antar kaum, apalagi kelas sebelah fotonya couple2an. Akhirnya kami memutuskan untuk foto bersama dengan metode acak. Dengan metode ini, siapapun harus menerima hasil sekalipun bukan dengan teman satu peer group. Tapi, ga masalah, kita MEDUSA tetap SATU, walaupun kelasnya ipa DUA.

Peristiwa pemotretannya pun saya ingat, ketika itu banyak teman-teman yang memilih untuk mengambil gambar di gedung mathematic (kelas paling baru), dan kami memilih untuk mengambil latar di lapangan basket sebelah utara. Dalam pengambilan foto, group kami mendapat jatah foto paling akhir, soalnya salah satu teman saya adalah panitia YB yang sok sibuk itu. Dan theme yang dijadikan topic oleh kelas kami adalah keusilan anak kelas ipa 2. Saya ga akan bicara tentang mengapa kita memilih adegan demikian, karena diri juga tidak banyak bicara dengan sang sutradara.

Yang mau saya kemukakan saat ini adalah mengapa pesan dan kesan saya sangat simple dibanding yang lain. Hanya 3 kata yaitu I LOVE YOU LAKUM DINUKUM WALIYADIN. Bagi orang lain mungin kata-kata saya terkesan dangkal atau tanpa pemikiran dan hanya mengambil kutipan orang  tuhan maksudnya. Atau bagi kaum muslim mungkin hanya sebatas makna “bagiku agamaku dan bagimu agamamu”. Namun GUE BEDA, waktu itu saya punya semacam uneg-eneg yang ingin saya sampaikan namun tidak terlalu vulgar. Ini bukan soal saya yang islam mumpuni dan tidak mempedulikan orang lain, atau seorang atheis yang ingin beragumen. NO, yang ingin saya katakan saat itu adalah, saya ingin hidup bebas tanpa pengaruh orang lain. Kalau pada saat itu sahabat dan teman saya mengajak saya untuk milih Fakultas Teknik, saya dengan lembut menentang mereka, yang saya inginkan saat itu adalah saat kuliah saya ingin jadi minoritas, di Fakultas yang banyak ceweknya dan heterogen, makanya waktu SNMPTN, SPMB pun SIMAK saya mengambil pilihan KU, FARMASI dan PSIKOLOGI; dan akhirnya sayaterdampar di pilihan akhir. Dan yang paling penting, saya minta teman-teman untuk tidak menganggap saya sebagai orang islam yang goblok atau atheis yang pintar walaupun Status, DP dan PM BBM saya sering ngacok. Yang saya inginkan adalah, anda menganggap saya sebagai orang yang biasa walaupun banyak beda perspektif dengan  rakyat biasa di INDONESIA.

Comments

ELUNNYTET said…
Cool rachmawan.com. Soory 4 Offtopic: Win a Real Madrid Champions League, do not you think?!
breaking sexual soul ties flomax 0.4mg price herbal diet supplement

Popular posts from this blog

RA ISO NYANDING

Size Doesn't Matter