Swara Syaiton: (3) Yang Terus Diuji
Hari ini saya belajar bahwa,salah satu cara manager HRD (cewek) mengurangi gosip-gosip kantor, terutama kasus skandal dirinya adalah dengan merekrut staf laki-laki. Sesungguhnya laki-laki bukanlah maha gosip.
~ Syaiton, 20 Juni
2017
Ramadhan kali ini,
jauh lebih menyenangkan dibanding sebelum-sebelumnya. Walaupun ujiannya masih
tetap sama lamanya, imsyak-maghrib, tapi sekarang semua berasa lebih cepat.
Bukan karena imanku yang naik, tapi karena pekerjaanku yang bertambah. FYI, aku
sekarang bekerja hingga pukul 16.30. Sekitar sejam hingga waktu mokah.
Di kantor, di luar
bulan ramadhan pekerjaanku adalah membantu orang, sedangkan pas ramadhan adalah
menjatuhkan orang. Beneran. Kalau bulan-bulan regular nih, keseharianku adalah
mengantar orang training, menemani, menyediakan makanan, dan memastikan bahwa
training berjalan sebagaimana mestinya. Intinya aku membantu agar
orang-orang dapat tumbuh secara berkesinambungan. Kurang baik mana lagi coba?
Adapun di bulan ramadhan, kerjaanku yaitu memberi harapan palsu ke orang-orang.
Ya, mengundang orang tes, kemudian setelah itu pupuslah harapan mereka karena
sesungguhnya aku tidak cinta mereka karena kualitas tertentu.
Berbicara masalah
cinta, beberapa tahun yang lalu, ketika masih Jones -sekarang juga masih- aku
sempat berjanji pada diri sendiri. Istilah asengnya sih nadzar. Kurang lebih
begini bunyinya:
"kalau sampai ada gadis yang chat aku duluan tiap hari, selama dua minggu berturut-turut dan sedang tidak dalam satu proyek dengan ku, maka aku akan mati-matian balik mengejarnya, kemudian memintanya untuk bersama-sama menuju surga"
Dan ternyata, baginda
gusti masih baik kepadaku. Baginda kasih satu gadis yang bisa melakukan itu,
bahkan gak cuman dua minggu, namun tahunan. Sumpah, bener-bener strong tuh
anak. Tapi, ya tapi, orangnya bener-bener kebalikan dari diri gw juga kalo
dipikir-pikir. Dia itu ekstrovert, berjiwa seni, enterprenaur, hyperactivity,
eksis, tidak sederhana, dan juga tidak kafir. Maka dari itu, aku tidak mampu
melunasi nadzar ku krn terlalu berat. Seberat janjinya Amien Nangis untuk jalan
kaki, dan tak kurang lebih berat dari janjinya Ngamat Dhani buat potong tytyd.
Maafkan hamba ya gusti jadi munafik kayak mereka.
Kembali ke pekerjaan,
gue baru tau kalo di dunia kerja -bukan kantor gue- penuh dengan politik,
penuh dengan skandal, tidak lupa juga dengan KKN, terutama bagian nepotismenya.
Mau gimana lagi, pemuda yang tidak berafiliasi dengan ormas tentu tak dapat
berbuat banyak.
Nah yang
paling gue gak suka dari kantor sekarang adalah banyakan orang cowoknya.
Katanya sih biar gak banyak gosip. Padahal cowok juga bisa nulis di blog loh.
Malah lebih bahaya kan ini.
Untung saja aku tidak
menulis. Krn sih masih lebih banyak suka dibanding bencinya. Kantor mana lagi
yg mau nerima orang tanpa pengalaman magang coba, udah gitu IQ nya jongkok.
Oiya, bagian paling menyenangkan selama kerja disini adalah ketika diminta main
tinder (baca: siva jobstreet). Gak tau kenapa jadi serasa muda lagi, serasa
lagi cari pasangan hidup gitu.
Terakhir, tulisan ini
ingin aku tutup dengan riya. Krn tahun ini aku banyak melakukan hal baru yang
bahkan belum pernah kulakukan di fase-fase sebelumnya. Tapi krn itu dilarang
maka sekian dulu ya, salam kecup dari Syaiton. Riya nya akan kutuliskan setelah
ramadhan. Okeoce
Oleh Syaiton, ditulis
beberapa saat setelah bergosip
Comments